Minggu, 18 Januari 2015

Menanam Ari-ari Bayi dan Mitos yang Menyelimutinya


Menanam Ari-ari Bayi dan Mitos yang Menyelimutinya : Tiap daerah di Nusantara mempunyai adat yang berbeda dalam merawat tembuni (ari-ari) sewaktu bayi lahir. Di Jawa sendiri terdapat beberapa variasi, ada yang ditanam sesegera mungkin di rumah orang tuanya, ada yang dihanyutkan ke sungai atau laut, ada juga setelah dimasukkan ke bejana tanah (kendil) kemudian digantung pada blandar (tiang melintang) di dapur atau ruang tengah (sentong). Perbedaan ini tidak menjadikan masalah, seperti di daerah Jogja dan Solo kebanyakan tembuni diperlakukan dengan ditanam di tanah. Sementara disebagian wilayah Karesidenan Kedu, khususnya Wonosobo, Karesidenan Banyumas, serta di daerah sekitar Karanganyar dan Tawangmangu, para orang tua lebih suka menggantung tembuni yang dimasukkan ke dalam bejana tanah. Untuk sebagian daerah pesisir, cukup banyak orang yang lebih suka menghanyutkan (melabuh) tembuni tersebut. Meski ada beberapa macam cara memperlakukan tembuni, namun ada satu kesamaan, yaitu setelah dicuci dan dibersihkan dengan hati-hati menggunakan air bersih, tembuni dimasukkan ke dalam bejana tanah. Kemudian disertakan juga beberapa ’uba-rampe’ ke dalamnya. Secara detail tata-cara tersebut diuraikan dalam baris-baris Kidungan di bawah ini : KIDUNGAN PANGRUKTINING ARI-ARI 1. Bebukane golong-galing kaki (utawa : nini), putu banteng Wulung. Kaki Among Nini Among kiye, lah tunggunen gusti arsa guling, sira sun opahi striya mujung. 2. Kakang Kawah Adi Ari-ari payo pada nglumpuk. mBok Nirbiyah lan Diah den age, batok bolu lan uyah ywa kari, lan arta rong duwit, dome aja kantun. 3. Beras abang lawan lenga wangi, miwah gantal loro. Tetulisan Arab lan Jarwane, den lebokken ing kendil tumuli, nganggo lawon putih, karya lemek iku. Tiga bait Kidungan di atas menerangkan secara gamblang perlengkapan apa saja yang harus dimasukkan ke dalam bejana tanah bersama tembuni Sang Bayi, yaitu: garam, uang sepasang, jarum yang tajam, beras merah, gantal (sirih yang digulung dana diikat) dua ikat, kertas yang bertuliskan huruf Arab, Latin dan Jawa. Sebelumnya dipersiapkan dahulu kain mori putih secukupnya sebagai alas tembuni dan berbagai perlengkapan yang menyertainya. Kemudian minyak wangi disiramkan secukupnya, kain putih dari ujung ke ujung ditangkupkan dengan rapi, terakhir kendil ditutup dengan tutupnya. Garam merupakan simbol kehidupan, dan nantinya si anak jika besar akan mampu "menggarami" dunia, agar menjadi tempat yang nikmat dan enak bagi siapa saja bak rasa masakan yang lezat. Uang menggambarkan harapan, kelak nanti sang Anak tidak akan kekurangan dalam hal materi. Berjumlah sepasang, agar dalam mencari materi dia tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang disekelilingnya, tidak asal ’tabrak’ dan juga agar tidak lupa bersedekah jika lebih. ariari Jarum yang tajam adalah gambaran pikiran yang tajam dari sang anak. Beras merah meyimpan harapan agar sang anak tidak pernah kekurangan pangan. Dipilih Beras Merah dengan maksud apa yang dimakan memberikan kekuatan dan kesehatan bagi sang bayi. Beras Merah juga menggambarkan kejujuran dalam berusaha, dan lambang keterikatan dengan keluarga. Sedang warna merah sendiri dalam budaya Jawa menggambarkan sisi keduniawian dari kehidupan. Kertas bertuliskan huruf Arab, Jawa dan Latin, dimaksudkan agar sang anak akan menjadi anak yang beragama, cerdas secara spiritual, emosi dan rasio. Gantal (sirih) menjadikan anak tumbuh sehat dan kuat, serta kelak akan mendapat jodoh yang ideal. Kesemuanya itu beserta tembuni dimasukkan kedalam mori putih, sebagai lambang kepasrahan kepada Yang Maha Esa atas segala doa dan harapan yang dibubungkan dan daya upaya yang telah dilakukan. Selanjutnya kita simak lanjutan Kidungan di atas tersebut sebagai berikut : 4. Kutu-kutu walang ataga sami, bareng laringong. Kang gumremet kang kumelip kabeh, lah tunggunen gusti arsa guling sira sun opahi, jenang sungsum telu. 5. Dandanane saking suwarga di, batok isi konyoh. Batok tasik tapel lan pupuke, ana nggawa bokor lawan kendi, ana nggawa maning kebut wiyah payung. 6. Widadari gumrubyung nekani pra samya amomong ana ngreksa in kanan kering. Ana nggawa kasur lawan guling kajang sirah adi, kemul sutra alus. 7. Benjang lamun bayi neka nangis, ingembana gupoh. Marang latar pojok lor prenahe, pra leluhur rawuh anyuwuki, meneng aja nangis, jabang bayi turu. Bait 4, menyatakan agar si Orang Tua membuat bubur sumsum sebagai sarana penolak segala penyakit dan bahaya. Kemudian di saat akan menananam kendil berisi tembuni, Bapak dan Ibu harus berdandan rapi seperti akan pergi ke pesta. Kendil di gendong menggunakan selendang, dan dilambari kasur kecil lengkap dengan bantal dan gulingnya, serta diselimuti sutra halus. Sang Ayah berdiri di sampingnya sambil memayungi Sang Ibu yang menggendong kendil berisi tembuni, di tangan satunya membawa kebutan. Selanjutnya kendil tersebut dimasukkan ke dalam lubang tanah yang telah disiapkan dan ditimbun dengan rapi. Bila malam datang, tepat di atas timbunan itu diberi lampu minyak tanah (senthir), dan agar tidak mati tertiup angin ditutupi oleh kendil yang dibalik yang telah dilubangi dasarnya. Biasanya pemasangan senthir ini dilakukan minimal 35 hari (selapan) dan kadang sampai 3 bulan lamanya. Dalam bait terakhir, dinyatakan apabila kelak sang bayi menangis terus. Maka orang tua harus menggendongnya ke pojok utara pekarangan rumahnya, dengan maksud agar para leluhur datang untuk menghibur bayi agar tenang.

Bocah Tiga Tahun Miliki IQ 140

Seorang anak perempuan berusia tiga tahun di Inggris diketahui memiliki IQ dengan skor 140. Sebagai perbandingan skor ilmuwan jenius dan penemu teori relativitas, Albert Einstein adalah 160. Rata-rata IQ di Inggris adalah 100. Berkat kecerdasannya, Safron Pledger berpeluang menjadi salah satu anggota termuda Mensa. Safron sudah melakukan tes IQ dan sedang dalam proses akreditasi akhir oleh Mensa. Jika skor IQ-nya diterima, Safron akan menjadi salah satu anggota termuda. Pada Oktober 2009, Elise Tan Roberts dari London bergabung dengan Mensa saat usia dua tahun empat bulan. Mensa adalah organisasi untuk orang dengan IQ tinggi. Didirikan pada 1946 di Inggris, kini Mensa mempunyai anggota lebih dari 100 ribu orang di dunia. Menurut sang ayah, Danny Pledger, putrinya belajar abjad saat menonton program kuis di TV, Countdown. Pria berusia 23 tahun yang bekerja sebagai web designer ini merupakan juara Countdown sebanyak delapan kali. Pada usia dini Saffron mampu menulis, membaca cerita, menghitung hingga angka 50, serta mengerjakan soal matematika sederhana (semua ini biasa didapatkan siswa saat awal sekolah). “Saya hanya seorang anak kecil, tapi saya sangat senang bisa lulus tes (Mensa) bahkan jika mereka cukup keras. Saat tumbuh besar, saya ingin bermain dengan mainan sepanjang hari. Saya ingin sekolah, melukis, menggambar serta berkeliling,” jelas bocah berambut pirang ini seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (3/6/2011). Sang ayah mengaku tidak tahu dari mana putrinya mewarisi kecerdasan tersebut. “Saya tidak tahu dari mana Saffron mendapat kecerdasan. Kami hanya mendorongnya, bahwa segala sesuatu yang dia dilakukan adalah pintar. Dia suka menonton Countdown dengan saya, itu membantunya belajar huruf. Dia sangat kompetitif. Mudah-mudahan suatu hari dia menjadi lebih baik daripada saya,” harap sang ayah. Ibu Saffron, Kirstie Pledger (23 tahun) menyatakan kata pertama yang diucapkan putrinya adalah “bir”. Saffron lebih dulu bicara sebelum bisa duduk. Di usia 18 bulan, Saffron bisa mengucapkan kalimat penuh. ”Dia lambat secara motorik, namun kemampuan berbicaranya sangat baik. Dia bisa menambah, mengurangi, membaca, dan menulis. Jika kami membawa buku dari perpustakaan, saya akan membacakan kepadanya sekali dan dia akan membacakannya kembali kepada saya,” urainya. Sang ibu menambahkan, dia dan suaminya tidak melakukan hal yang istimewa untuk Saffron. “Dan jika berada di luar rumah, kami melihat tanda-tanda dan membacakan untuknya,” pungkasnya.

Cara Mudah Membuat Pakaianmu Rapi Bebas Kusut Tanpa Disetrika

Ada metode mudah yang bisa membuat pakaian rapi tanpa kusut dalam waktu singkat, ini juga tampaknya wajib Anda coba saat bepergian. Berikut adalah beberapa Cara Mudah Membuat Pakaianmu Rapi Bebas Kusut Tanpa Disetrika : 1. Ratakan Pakaian dengan Handuk Basah Anda dapat mencoba trik sederhana ini, bahkan ketika Anda sedang tak ada di rumah. Untuk hasil terbaik, baringkan pakaian kusut Anda di atas permukaan datar, lalu letakkan handuk yang agak basah (lembap) di atasnya. Tekan-tekan permukaan handuk untuk mengurangi kusut pada pakaian. Selanjutnya, biarkan pakaian benar-benar kering sebelum dipakai. 2. Gunakan Alat Pengering Rambut Gunakan Alat Pengering Rambut Sejauh ini, metode ini lah yang paling mudah dilakukan, apalagi alat pengering rambut biasanya akan selalu ada di dalam kamar pribadi di rumah atau pun saat Anda harus menginap di hotel. Caranya pun sangat mudah, tinggal lakukan tiga langkah mudah berikut. Gantung pakaian kusut Anda, ambil jarak sekitar 3-5 centimeter antara pakaian dengan alat pengering rambut, lalu keringkan pakaian hingga kusutnya hilang. 3. Gantung Pakaian di Kamar Mandi Gantung Pakaian di Kamar Mandi Metode ini mungkin akan memakan waktu sedikit lebih lama dibandingkan metode lain, namun dianggap paling populer dan efektif sebagai alternatif lain untuk menyetrika. Pertama, tutup seluruh jendela kamar mandi dan pintu untuk mencegah udara masuk, lalu gantungkan pakaian kusut Anda di dalam kamar mandi. Pastikan pakaian Anda jauh dari cipratan air dari pancuran. Usahakan Anda mandi menggunakan air panas, hingga uapnya memenuhi ruang kamar mandi. Percayalah, uap air akan menghilangkan kusut pada pakaian Anda! 4. Gunakan Botol Semprot (Spray) Gunakan Botol Semprot Gantung pakaian Anda di ruang terbuka, ambil jarak sekitar 30 centimeter antara pakaian dengan botol semprot berisi air. Selanjutnya, semprot bagian pakaian yang paling kusut. Oh ya, Anda dapat menambahkan sedikit pelembut atau pewangi kain ke dalam campuran airnya. Nah, kusut pada pakaian pun akan menghilang seiring pakaian mengering. 5. Gunakan Uap dari Ketel (Teko) Air Metode ini mirip dengan metode menggantung pakaian di dalam kamar mandi tertutup, namun lebih efektif digunakan untuk pakaian yang berukuran kecil dan dengan tingkat kusut yang ringan. Sambil memanaskan air untuk menyeduh kopi atau teh, siapkan pakaian kusut Anda. Saat ujung teko atau ketel mengeluarkan uap air, dekatkan pakaian ke bagian uap yang mengepul hingga kusutnya hilang.